Cinta Takkan Salah (Part 7)

Disni cengengesan. "Hehe makasih bapak ganteng."


"Awas kalau telat lagi."


"Iyaaaaa. Bawel banget jadi satpam. Kayak cewek." ujar Disni ceplos sambil meninggalkan gerbang.


"Apa?"


"Eh enggaaaakkkk." Disni berlari secepat mungkin.




♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥


Disni tiba di kelas dengan ngos-ngosan. Gimana nggak, dari gerbang sampai kelasnya--di lantai 3--dia berlari-lari karena kesiangan. Disni mengetuk pintu dengan harap-harap cemas.

"Permisi..." ujar Disni lembut.

"Jangan masuk. Tunggu di luar." perintah Bu Marni.

Disni lupa kalau hari ini jam pertama adalah Bu Marni. Guru itu sangat tegas dan memang selalu tepat waktu. Makanya Disni tidak diizinkan masuk karena sudah terlambat 10 menit. Dengan terpaksa dia menuju perpustakaan untuk belajar sendiri.

Disni terus menatap layar handphonenya. Sejak komunikasi dengan Endra beberapa hari lalu, Endra tidak pernah menghubunginya lagi. Apalagi sekarang Disni lagi single, perasaannya pada Endra malah semakin tumbuh.

Ayo sms gue dong Kak... Ujarnya dalam hati.

"Disni, kamu gak masuk kelas?"

"Eh Key, enggak kan aku telat. Kamu kok ke sini? Ada apa?"

"Gak papa males aja belajar sama guru itu. Garing sumpah."

"Ya ampun Key, kalo aku jadi kamu pasti aku bakal terus belajar. Udah balik sono. Ada yang mau aku ceritain tapi nanti."

"Gak. Cerita apaan? Pasti tentang Kak Endra lagi ya?"

Disni menunduk. Memang akhir-akhir ini Disni sering cerita tentang Endra pada Key. Habis mau gimana lagi, Disni udah terlanjur sayang sama Endra.

"Key, aku mohon kali ini aja, jangan larang aku buat berhenti sayang sama dia. Kamu ngertiin posisi aku juga ya. Aku tau, pacarnya Kak Endra pasti nyesek banget. Sakit hati banget. Tapi aku juga punya hati dan perasaan, aku udah sayang sama Kak Endra dan perasaan ini kayaknya udah terlalu jauh. Udah gak mungkin buat dihilangkan. Please dong ngertiin aku juga." Disni berkaca-kaca.

Key terdiam. Memang benar, yang namanya sayang dan perasaan gak bisa dipaksa. Karena memang cinta dan sayang itu datang tanpa diduga-duga.

Key perlahan menatap Disni yang masih tertunduk dan terisak. "Disni sayang, aku kayak gini karena aku sayang sama kamu. Aku gak mau kamu sakit hati nanti gara-gara Kak Endra. Aku gak mau kamu dipandang buruk sama orang lain. Jadi orang ketiga lah, orang pengganggu lah, ini itu lah aku gak mau. Dan..........." Key menggantungkan kalimatnya.

"Dan apa?"

"Aku gak mau kamu kena karma. Kamu percaya kan karma itu ada?"

Disni terdiam. Dia terenyak dengan ucapan Key. Tiba-tiba dadanya terasa sakit dan nafasnya terasa sesak.



TO BE CONTINUE.

You Might Also Like

0 komentar

Tell me what do you want to tell :)