"Rumah ini terlalu nyaman untuk ditinggalkan. Keluarga ini terlalu indah untuk sekadar dilepaskan."
Tiga tahun sudah rumah ini berdiri begitu kokoh. Banyak anggota keluarga
yang keluar-masuk sesuka hati. Salah satunya aku sendiri. Memang beberapa bulan
belakangan ini, aku sedang sibuk merantau. Merantau untuk diriku sendiri. Merantau
untuk memperjuangan sesuatu yang memang harus kuperjuangnkan. Dalam hidup, kita
pasti akan dipertemukan dengan dua pilihan sulit. Dan tentu saja kita harus
memilih salah satunya sekaligus mengorbankan yang lainnya. Dan aku sudah
memilih.
Alhamdulillah...
Aku, Wawak, Aida dan Dae saling berpelukan haru ketika sekretaris prodi selesai membacakan hasil sidang yudisium. Ruangan kaprodi seketika penuh sesak oleh ucapan syukur dan tangis bahagia dari 34 mahasiswa yang baru aja menyelesaikan sidang ujian Laporan Tugas Akhir 5 Agustus kemarin.
Ya Allah, terima kasih. Aku berujar dalam hati.
***