Persembahan Bulan Keempat

Selamat pagi, 18 Oktober 2013

Akhirnya ketemu bulan keempat sama-sama lagi. Alhamdulillah...

Makasih ya, Karei, buat waktunya yang udah banyak diluangin buat ngadepin pacar absurd kayak aku. Makasih juga udah sabar ngadepin childish-nya aku. Makasih juga udah sabar aku repotin terus. Makasih juga udah mau jadi partner absurd-nya aku. Makasih, makasih, pokoknya makasih banyak.

Maaf ya kalau aku masih sering ngerepotin. Maaf juga kalau masih sering ngeluh hal-hal yang nggak penting. Maaf juga aku masih childish. Maaf juga kalau aku suka tiba-tiba ngambek nggak jelas. Oh iya, maaf juga kalau aku masih belum normal kalau ketemu anak kecil. Hahahaha...


Kalau bayi dalam kandungan, waktu 4 bulan itu mulai dimasukin ruh sama malaikat kan ya. Kalau waktu 4 bulan kita, mungkin waktunya mulai masuk rasa jenuh, masalah-masalah, dari yang spele, sampai yang complicated. Ya, klasik sih sebenarnya. Tapi, seberat apa pun masalahnya, kalau dihadapi sama-sama, pasti bisa, kan? :)

Ibarat sebuah pohon. Semakin besar pohonnya, angin yang berembus pasti semakin kuat. Tapi, kalau pohon itu dirawat baik-baik, pasti akarnya juga semakin kuat. Jadi, sekuat apa pun angin berembus, selama akar itu bertambah kuat, pohon itu nggak akan tumbang. Ya sama kayak manusia. Semakin lama hubungan seseorang, semakin banyak juga masalah yang bakal dateng. Tapi, kalau mereka survive satu sama lain, bisa saling menguatkan juga, pasti hubungan mereka nggak akan berhenti dan putus gitu aja kok.

"True romance isn't Romeo and Juliet who died together. But grandma and grandpa who grew old together." -Tumblr

Aku berharap, kita bisa jadi akar yang kuat ya, Karei. Aishiteru.

With love,

Dwi Sartikasari

You Might Also Like

0 komentar

Tell me what do you want to tell :)