Di Tempat Ini
Di tempat ini.
Aku menangisi kepergianmu
yang tiba-tiba. Menangisi sesuatu yang sepertinya takkan kembali. Gadis itu
sudah menunggumu di sana. Kau meninggalkanku di tempat yang mungkin tak bisa
kau jangkau lagi. Aku ketakutan. Dalam hening malam, aku kesepian. Sungguh, rasanya
ingin aku berteriak. Tapi tenggorokanku tercekat.
Masih di tempat ini.
Seseorang berjalan
mendekat, mendekat, dan semakin mendekat. Aku tak mengenalinya. Sungguh,
ketakutanku semakin memuncak kala matanya menghujam mataku. Kupejamkan mata
dengan tubuh bergetar. Sekali lagi, aku ingin
berteriak. Tapi sekali lagi, tenggorokanku rasanya tercekat. Hingga akhirnya
kurasakan tubuhku direngkuhnya.
Dan di tempat ini.
Dia mengelus kepalaku
lembut. Dia mengajakku berbicara. Dia menenangkanku dan pelukannya menghangatkan.
Sorot matanya menjadi teduh, menyejukkan. Perlahan tapi pasti, kedua ujung
bibirnya tertarik melengkungkan sebuah senyuman. Ketakutanku menghilang. Menguap
terbawa angin yang berembus.
Di tempat ini pula.
Dia bangkit sambil memegang kedua bahuku. Dia masih mendekapku dari samping. Aku belum
mengenalnya lebih jauh. Tapi dia mampu menghilangkan ketakutkanku. Dia
menghapus air mataku. Dia meredamkan tangisku. Dia menenangkan gelisahku. Dia
menyembuhkan lukaku. Dan dia membawaku pergi. Dia takkan membiarkanku sendiri.
Akhirnya, kembali di
tempat ini.
Kau kembali datang. Berlari
dan mengedarkan pandangan. Kau mencari seseorang yang pernah kau tinggalkan. Kau
mencariku. Raut wajahmu gelisah. Raut wajahmu ketakutan. Raut wajahmu
menunjukkan seperti kau panik karena kehilangan sesuatu yang paling berharga. Dan
kau menemukanku sedang bersamanya. Aku dan dia saling berbincang. Begitu
manis. Kali ini, kau sungguh terlambat. Dan
kini, kau menyesalinya. Dia sudah menemukanku saat kau
meninggalkanku.
0 komentar
Tell me what do you want to tell :)