Belajar Mencintai

Hal-hal di dunia ini nggak akan bisa aku lakukan dengan mudahnya. Jadi sebelum aku bisa melakukan hal itu, pastinya aku harus belajar lebih dulu. Waktu kecil, aku harus belajar berjalan. Meskipun aku harus jatuh ratusan, ribuan kali mungkin, sampai akhirnya aku bisa berjalan lancar. Bahkan bisa sampai berlari. Meskipun aku tidak ingat, tapi aku yakin bahwa saat itu aku bahagia. Bagaimana tidak, dengan kesabaranku untuk terus mencoba, dan dukungan kedua orang tua, akhirnya aku bisa berjalan dan berlari.


Semakin usiaku bertambah, semakin banyak hal yang harus aku pelajari. Dari mulai belajar makan sendiri, memahami mata pelajaran sekolah, belajar bersepeda, belajar bangkit dari kegagalan, belajar motor (baru bisa sekarang^^) dan masih banyak lagi belajar yang lain. Seiring berjalannya waktu, aku pun belajar untuk menyayangi orang lain selain keluarga. Yaitu teman-teman. Sahabat-sahabatku sekarang. Tapi untuk soal cinta, rasanya aku tak perlu belajar. Karena cinta bisa datang sendiri tanpa dipelajari. Mungkin aku harus belajar bagaimana menjaga orang-orang yang sudah kumiliki.

Aku suka menulis sejak dulu. Berawal sejak kelas 3 SD dari tulisan-tulisan diary. Kelas 4 dan 5 aku diikutsertakan dalam lomba Calistung (membaca, menulis dan berhitung). Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan. Akhirnya aku menyadari bakatku di bangku SMP. Aku pun mulai mencoba untuk menulis cerita-cerita dalam buku tulis dengan pulpen. Saat itu aku memang belum punya komputer, laptop. Sejak mengenal blog, aku mencoba untuk menuliskannya di blog. Iya, itu pun termasuk belajar. Bahkan sampai saat ini, aku masih terus belajar dalam hal menulis. Masih banyak ilmu yang belum aku dapat. Masih banyak buku yang belum aku baca. Masih banyak tulisan yang belum tertuang. Dan masih banyak orang yang belum menikmati karyaku.

Setelah lulus SMA, aku berniat untuk melanjutkan studi ke Ilmu Komunikasi. Karena di sana aku pun bisa menyalurkan bakat menulisku. Meskipun bukan dalam bentuk novel atau cerpen. Tapi, sekuat-kuatnya kemauan, usaha dan doa manusia, kalau takdir Allah berkata lain, aku hanya bisa pasrah. Mungkin doa orang tuaku saat itu lebih kuat. Mereka lebih mendukungku untuk masuk Akuntansi. Awalnya aku tak masalah, karena aku juga lolos di universitas impianku, Unpad. Meskipun harus setengah hati, tapi baiklah. Akan kucoba. Belajar.

Ternyata, aku berkali-kali jatuh di sini. Rintangan yang harus aku jalani terlalu banyak. Semakin tinggi semester yang aku jalani, semakin banyak pikiran yang menjejali otakku. Oke lebay. Tapi memang iya-_-

Source

Di awal semester, saat aku masih bisa mengikuti mata kuliah dengan baik, juga mata kuliah masih terbilang mudah, aku mendapatkan dosen Akuntansi yang bisa dibilang rese & menyebalkan tingkat akhir. Iya, dosen yang perfeksionis dan kesalahan sedikit pun bisa mengurangi nilai banyak. Nggak adil, bukan? Aku mendapatkan nilai sangat tidak memuaskan di semester 1 ini (padahal menurut orang itu cukup karena nggak perlu sampai ngulang).

Di semester 2, aku mulai memperbaiki cara belajar. Meskipun mata kuliah semakin sulit, tapi aku terbayang orang tua yang pasti akan bangga jika nilaiku memuaskan. Juga ilmu yang akan kudapatkan nanti. Beruntungnya, teman-teman di semester ini bisa membawaku untuk lebih giat belajar. Alhamdulillah nilai Akuntansi-ku naik dari semester kemarin. Begitupun dengan IP-nya naik drastis. Tak jarang aku perang batin antara ingin menyerah dan ingin lanjut. Aku merasa nggak nyaman ada di sini. Ini bukan rumahku, ini bukan duniaku, ini bukan tempatku. Tapi aku terlanjur masuk ke sini. Mungkin yang harus kulakukan ya berjuang untuk segera lulus dan meninggalkan tempat ini.

Source

Semester 3 pun aku mengalami lagi kenaikan IP dan nilai di mata kuliah Akuntansi. Padahal, kerikil yang ada di semester ini lebih banyak. Bahkan sangat banyak. Di semester ini aku mulai sering sakit. Mungkin stress :D tapi memang, aku selalu banyak pikiran menjelang UTS/UAS. Padahal pada akhirnya aku bisa juga mengerjakan soal-soal itu dan mendapat nilai cukup.

Sekarang, aku masih berjuang di semester 4 untuk bisa mendapatkan ilmu lebih banyak lagi dan nilai yang lebih baik juga. Aku nggak mau mengecewakan orang tua yang udah mendukung anaknya habis-habisan. Aku akan berusaha untuk mencintai Akuntansi lebih jauh lagi. Tak peduli sulit, tak peduli rumit, karena pada akhirnya, cinta akan muncul karena terbiasa. Semoga chemistry antara aku dengan Akuntansi semakin kuat.

Source

Tapi satu hal yang perlu disyukuri. Di balik rumitnya kuliah di jurusan ini, aku dikaruniai teman-teman yang menyenangkan. Seperti mereka.

Me and Dae
Efek enggak ada dosen
Ngeksis di semester 3
Kuliah jalan, main jalan
Selfie sebelum masuk kelas yow
Mumet kuliah hangout dulu
Surprise ulang tahun di semester 1
Sahabat yang sampe saat ini masih bertahan :))
Ya udah cukup segini postingan yang-udah-panjang-banget. Wassalamualaikum.

With love,

You Might Also Like

8 komentar

  1. Kayaknya masuk jurusan yg gak diminati itu petaka bgt ya :|
    Tetep semangat kak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Petaka kalo kita nggak bisa survive. Tapi bisa juga enggak, malah beruntung. Banyak contoh kok yg masuk salah jurusan tapi jadinya sukses banget. Semoga aku salah satunya. Oke makasih ya!

      Delete
  2. walau bukan yang diinginkan tetapi dengan semangat dan demi orang tua,saya yakin semua yang tidak kita suka pasti bisa kita cintai,,

    ReplyDelete
  3. Bener banget. Yang kita perlu belajar itu bukan soal saling cinta mencintai, tapi saling menjaga cinta itu sendiri. *ini bukan saya yang komen*

    Track recordnya lumayan bagus, dari semester 1 sampai 3, tapi semester itu udah sakit-sakitan, belum ngerasain yang bener-bener kuliah sih, saat yang namanya temen beneran atau cuma temen aja biasanya bakalan muncul disemester 6 ke atas. Siap-siap aja :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi tanganmu-_-

      Haaa jangan Kak, udah cukup ini juga. Udah:(
      Sekarang juga udah keliatan sih mana yang beneran temen atau cuma lewat doang. Udah ah gak mau lagi...

      Delete
  4. Haha aduh Kak J nggak tau aja nih aku sering sakit karena setres. Malah temen-temenku lebih have fun dari aku.

    Aamiin, kamu juga semangat terus Kak! Hidup makin naik level makin banyak kerikil.

    ReplyDelete
  5. Huaaaaaaa aku udah di semester 2 dan lagi berjuang untuk survive di jurusan akuntansi ㅠ_ㅠ parahnya lagi aku baru belajar akuntansi pas kuliah dan aku harus puas dengan IP akuntansi yang memalukan ㅠ_ㅠ lagi dilema pengen ikut ujian mandiri dan pindah jurusan *ngerasa masih muda* tapi inget ortu di rumah dan gak pengen nyusahin mereka lagi ㅠ_ㅠ

    ReplyDelete

Tell me what do you want to tell :)