Cinta Takkan Salah (Part 3)

Ternyata dia tersandung di tangga kecil di ruang tamu.

"Mama bilang hati-hati sayang!" teriak mama lagi.

"Iya mah, ini kesandung dikit," ujar Disni sambil sedikit merintih mengelus lututnya. Tapi dia segera kembali melangkah dengan wajah penuh dengan keceriaan.



♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥


"Halo Key," sapa Disni dengan wajah yang masih tetap ceria.

Sepanjang jalan dari gerbang sekolah ke kelas, semua orang yang Disni kenal disapanya. Entah kerasukan setan apa, hari ini dia benar-benar ceria.

"Aneh banget kamu."

"Aneh apa sih? Aku ceria malah dibilang aneh. Gak suka ya liat aku kayak gini?"

"Ya nggak gitu juga Dis, kamu biasanya..."

"Key, kamu itu sahabat aku. Jadi aku pengen kamu seneng liat aku seneng. Ya," Disni memotong ucapan Key dan beranjak pergi.

Dis, plese dong aku cuma pengen lo jaga jarak sama Kak Endra. Aku cuma mau kamu gak ganggu hubungan orang. Aku kasian sama kamu, takut kamu kena karma. Batin Key sedih.


♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥


"Halo Dek..."

"Eh iya Kak," ujar Disni santai.

Memang sejak tiga hari terakhir ini Disni dan Endra sering bertelepon-telepon ria. Entah mengapa, sejak kenal Endra 2 tahun lalu Disni merasa ada seseorang yang berbeda. Meskipun mereka kenal 2 tahun lalu, tapi mereka baru bisa saling kontak-kontakan tahun kemarin. Dan di tahun ini mereka malah semakin lebih mengenal.

"Kok diem?"

"Nggak papa Kak, hehe ini lagi main game soalnya."

"Yah gak asik nih, kalau main game Kakaknya didiemin dong?"

"Enggak kok Kak, buktinya ini aku ajak ngobrol," Disni membujuk.

"Ya udah deh Kakak takut ganggu,"

"Eh iya iya aku gak main game lagi. Teleponan sama Kakak aja ya."

"Haha iya dong. Kakak kangen nih," canda Endra.

"Haha bener kangen? Buktinya apa?"

"Ini bela-belain telepon adek malem-malem," suara Endra terdengar serius.

Sejenak Disni terdiam. Ya Tuhan, jangan biarkan gue punya perasaan lebih sama dia... Disni membatin.

"Dek,"

"Eh maaf Kak,"

"Tuh kan diem. Dicuekin nih Kakaknya.."

"Haha iya iya maaf Kakak ganteng."

Selama 2 jam kurang mereka asik dalam perbincangan di telepon.


♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥


Hari itu Disni tidak bisa pergi ke sekolah karena sakit. Segera dia membuat tweet di twitter.


Badan gue nggak enak bgt :(


Setelah membuat surat untuk sekolah, mama segera membawa Disni ke dokter untuk diperiksa. Memang keadaan badannya sedang tidak begitu baik.

Disni dan mama menunggu dengan tenang di ruang tunggu. Tiba-tiba handphone Disni berbunyi. Dia melihat layarnya dan tertera 'Kak Endot'. Oh My God dia ngapain telepon? Batin Disni panik.

"Kenapa Dis?" tanya mama heran melihat tingkah anaknya.

"Bentar mah," Disni berlari ke tempat yang agak jauh dari mama.

"Halo," sapanya begitu telepon diangkat.

"Dek, kamu sakit ya? Kenapa nggak bilang?"

"Aduh maaf Kak, nanti aku cerita deh ya. Ini mau periksa dulu."

"Oh ya udah kalo gitu. Cepet sembuh ya bintang kecil,"

Senyum Disni tiba-tiba mengembang. Entah, dia senang sekali diberi julukan 'bintang kecil'. "Iya Kak makasih ya..."

Perbincangan pun selesai. Disni segera kembali ke ruang tunggu. Mama sudah ngomel-ngomel karena dokter telah menunggu.



TO BE CONTINUE.

You Might Also Like

0 komentar

Tell me what do you want to tell :)