Aku Masih di Sini

Sore ini di rumahku hujan. Aku terlarut dalam layar laptop berjam-jam ditemani kopi instan yang kubeli dari supermarket. Aku jatuh cinta pada Venice, begitu kataku.
 
Dan, sudah seminggu aku menggarap cerita pendek berlatar kota itu. Nyatanya, membuat cerita--meskipun itu fiksi--berlatar luar negeri itu sangat sulit, ya. Aku tidak bias sembarangan mengarang bagaimana suasana di sana. Aku butuh riset banyak-banyak. Aku mengandalkan Google, mengandalkan Wikipedia--berbahasa Perancis, mengandalkan Google Earth--lengkap dengan tempat-tempatnya. Dan aku masih belum puas. Rasanya aku ingin terbang ke sana untuk bisa merasakan suasananya secara langsung.
 
Jadi, untuk kalian pembaca setia--semoga memang ada--yang menunggu postinganku di blog, tunggu saja. Aku masih di sini, mencari ide--dan cara--untuk bisa kembali menulis blog. Aku sempat kehilangan ide untuk menulis fiksi. Aku sempat kehilangan semangat untuk menulis lagi. Tanganku sempat lumpuh sementara untuk menulis. Selama berbulan-bulan. Aku kehilangan nyawa pada ceritaku.
 
Tapi aku tahu, aku dilahirkan untuk menulis, aku yakin itu. Tanganku diciptakan untuk bersahabat dengan keyboard laptop. Otakku dibuat untuk menemukan ide-ide cerita yang berbeda. Dan, jiwaku diciptakan untuk menjadi penulis. Meskipun aku kini sedang menjadi seorang karyawan, tapi aku yakin akan mimpi itu. Aku yakin akan takdir itu. Aku yakin bahwa duniaku memang di dunia tulis-menulis. Suatu saat, aku akan menghabiskan waktuku penuh untuk passion-ku, menulis.
 
Passion
 
Untuk pembaca setia--yang sekali lagi, semoga memang ada--aku tidak menghilang. Aku hanya rehat sejenak. Aku butuh menenangkan pikiran, mencari ide-ide baru, dan kembali dengan jiwa yang lebih segar.
 
I will be back, soon!
 
 
With love,
 

You Might Also Like

2 komentar

Tell me what do you want to tell :)