Penggalauan

Berhari-hari aku mencoba menahan kegalauan ini. Sejak aku meninggalkannya, aku semakin bingung akan perasaan ini. Aku sudah lelah untuk terus bersamanya. Tapi aku pun belum sepenuhnya sanggup tanpanya di sampingku.

Kini, aku telah meninggalkan masa laluku. Masa lalu yang telah memberikan banyak warna di hidupku. Aku bersyukur sempat dikenalkan oleh Tuhan dengan seseorang seperti dia.

Dulu aku berpikir bahwa kami akan selalu bersama. Setiap kali kami berpisah, kami selalu dipertemukan kembali.. Tapi kali ini kami sadar bahwa kami memang diciptakan hanya untuk saling mengisi kenangan masa lalu.

Aku beduntung sempat memilikinya. Dia orang baik. Dia menyayangiku. Dia rela mengorbankan banyak waktu untukku. Dia selalu saja kurepotkan. Dia yang rela membeli pulsa setiap hari hanya untuk menghubungiku dan saling melepas rindu bersama.

Ah, aku sangat bersyukur telah dipertemukan dengannya. Meskipun banyak juga sifatnya yang sangat tidak kusukai. Aku terlalu ragu untuk percaya padanya. Dia pernah berbicara kasar padaku. Dia pernah bahkan hampir sering membentakku. Dia juga pernah selingkuh di belakangku dan artinya dia pun mengkhianatiku.

Entah kenapa semua itu terasa semakin sakit. Terkadang rasa kesal masih saja menyelimutiku. Tapi aku tak ingin ada dendam diantara aku dengannya. Jika kami bisa bertemu baik-baik, mengapa kai tak bisa berpisah dengan baik-baik pula?

Meskipun kini dia sudah tak ingin berteman bahkan tak ingin mengenalku lagi, tapi aku ingin tetap dikenang olehnya. Setidaknya, aku pun pernah ada di hatinya. Aku pun sempat mewarnai hari-harinya. Aku sempat mengisi kekosongan hatinya. Dan yang terpenting, dia sempat menyayangiku, walaupun kini sudah tidak lagi. Dan mungkin tak akan pernah lagi :)


You Might Also Like

0 komentar

Tell me what do you want to tell :)