lebih baik sahabat [part 8]

part sebelumnya

lalu Rio melihat ada rumah cokelat di sebrang tempat ia berada."fy, itu rumah coklat" rio menunjuk sebuah saung berwarna serb cokelat dan bernuansa minimalis-tradisional.
ify langsung melihat. "waw. kesana yuk io"
rio :"ayo ayo"
Gabriel :"gak. ni udah sore tauk."
ify :"iel pliiss...."
gabriel :"gak gak gak"
rio :"yauda kalo mu pulang duluan aja."
alvin :"gak deh. kita nunggu aja" alvin menambar jawaban yang akan iel ucapkan.
rio :"yaudah kalian tunggu sini ya. kalian kan ga suka coklat?" rio menawari.
alvin menangguk tapi gabriel malah ngambek.
rio :"yuk fy"
ify :"ayo"


seperginya Rio dan Ify ke saung cokelat, gabriel terlihat sangat BT.



***

“senyum donk iel” Alvin menghibur.
“gimana gue bisa senyum, hari ultah gue BT banget”
“oh ia ya, sekarang kan lo ultah” Alvin pura-pura menyadari.
“lo baru inget vin?” tanya Gabriel sedih.
“iia maaf ya iel”
Gabriel terlihat semakin BT. “ada apa sih ama hari ini?” ia bertanya dalam hati.
[di saung cokelat]
“mba, pesen cokelat panasnya 2 ya” Ify memesan cokelat kesukaannya. Begitupun rio. Mereka berdua memang chocoholic banget.
“fy, bentar ya. Gue liat-liat cokelat dulu” rio meninggalkan meja. Tapi ify menahannya.
“gue ikut”
“yaudah ayo”
Rio dan Ify pun berjalan-jalan di toko cokelat itu sambil menunggu cokelat panas.
“Io, liat deh” Ify menunjukkan cokelat berbentuk hati berwarna pink kesukaanya.
“iia bagus2 Fy. Buat gue kan?” canda Rio.
“enak aja. Kalo cokelat, maaf gue gak bisa ngasih. Hhehe” Ify balas bercanda.
“kalo yang ini bagus gak?” rio menunjukkan cokelat berwarna biru muda bertuliskan RIO.
“lah, ko bisa ada namanya lo io” Ify heran.
“gue gitu. Hebat kan?”
“ah curang. Masa nama gue gak ada”
“makannya nama lo jangan Ify” ledek Rio sambil mengacak-acak kembali rambut Ify.
“yee.. itu sih takdir io” balas Ify menjulurkan lidahnya.
Mereka terlihat sangat akrab dan dekat.
“yaudah kita balik ke meja ya. Udah kan belanja coklatnya?” Tanya Rio.
“iia udah” jawab Ify. Lalu mereka kembali duduk di meja.
Mereka pun menikmati cokelat panas yang sudsh dipesannya sebelum membeli oleh2 coklat.
15 menit berlalu.
“yuk. Udah beres kan?” rio mengakhiri.
“ayo” jawab Ify.
[mereka pergi keluar saung cokelat]
“lama ya?” tanya Ify setibanya di rumah steak.
“banget” jawab Gabriel singkat.
Rio :”yauda kita pulang yuk”
Gabriel pergi terlebih dahulu meninggalkan ketiga sahabatnya.
Rio :”Iel….. tunggu”
Selama di mobil, Gabriel tidak banyak berbicara. Bahkan tidak berkata sepatahpun. Mungkin ia benar-benar marah dan kesal. Karena dihari ulang tahunnya, ia berharap mendapatkan kebahagiaan. Tapi ia malah mendapat hal yang sangat membuatnya kesal.
Setibanya dirumah,
Gabriel membuka pintu.
“aahhhhhh” Gabriel berteriak kencang.
“surpriiiseeeee” semua orang di dalam rumah heboh.
Tubuhnya Gabriel penuh dengan terigu. Ketika ia membuka pintu,cakka memasang terigu dalam ember kecil dan dipasang di atas pintu utama. Saat Gabriel membuka pintu, embernya terbalik dan langsung menimpuk tubuh Gabriel.
“hepi betsdei sayang” mama orang pertama yang mengucapkan ulang tahun.
‘makasih mama. Tadi mama bilang mu ke bandara”
“gaa jadi iel”
“selamat ulang tahun ya nak” ucap papa.
“makasih papa. Katanya papa baru nyampe bandara”
“namanya juga surprise. Gak asik donk kalo papa bilang jujur” jawab papa.
“ii ,, papa jahat” canda Gabriel.
“iel, hepi betsdei ya” ucap rio sambil memeberikan gelang cowok yang sebenarnya Gabriel pesan. Tapi rio memberikan gelang itu jadi 2.
“lah, ini gelang kapan io?” ledek Gabriel.
“hhehe’ rio nyengir.
Gabriel :“2 abad lamanya gue nunggu gelang pesenan gue ini io”
Rio :”sengaja iel. Gue bingung mu ngasih apa. Yauda gue kasih ni gelang pas ultah lo.” Sambil memeberikan gelang itu. “ni bonusnya” sambil memberikan 1 lagi yang lebih bagus.
Alvin :”hepi betsdei juga ya.” Sambil memberikan gantungan bola basket warna biru kesukaannya.
Gabriel :”Alvin! Itu kan gantungan yang lo bawa tadi.”
Alvin :’iia kan buat lo”
Gabriel :”hhe, thanks ya”
Alvin :”you’re welcome sob”
Ify :”hepi betsdei iel. Sori ya tadi buat lo kesel” sambil memberikan kalung.
Gabriel :”iia welcome cantik. Thanks ya”
Ify :”iia” sambil memeluk Gabriel.
Lalu Gabriel melihat cakka. “lo ada disini?”
Cakka :”gue gak jadi pindah iel”
Gabriel :”hah? Serius?”
Cakka mengangguk. “gue bakalan tetep disini. Nemenin kalian ama shila” sambil mendekap shila.
‘gue lebih seneng lo disini, walopun gue bakal lebih sakit liat lo ama shila’ ucap Gabriel dalam hati.
Alvin, rio dan Ify melihat Gabriel. Memang dia senang dengan surprise dan gak jadinya cakka pindah. Tapi mereka dapat melihat kesedihan dimuka Gabriel. Dan mereka tau itu.
Shila :”hepi betsdei ya iel” memberikan cokelat berwarna biru.
Gabriel sempat bingung. Yang tau Gabriel gak suka cokelat itu hanya ketiga sahabatnya. “thanks ya shil” member senyum.
“welcome” balas shila.
Cakka :”iel sori gue gaa bisa ngasih kado.”
Gabriel :”gak papa cak. Lo udah ngasih kado yang bener2 buat gue seneng.”
Lalu dayat dan sivia datang. “sori telat” kata dayat ngos-ngosan.
Gabriel senyum. “gak papa”
“hepi betsdei ya” lanjut dayat memberikan kotak berbungkus bungkus kado.
“thanks day”
Dayat tersenyum.
“hepi betsdei juga iel” memberikan kotak kecil berwarna biru.
“thanks via”
“welcome”
Semua teman-teman dan orang yang kenal Gabriel tahu benar warna yang iel suka. Makannya, hadiah yang diberikan rata2 berwarna biru.

gabriel sangat senang dengan apa yang diterimanya di hari ini. "hari ni bener2 buat gue spesial banget. thanks ya all" ucapnya dalam hati .


bagaimana kelanjutannya ?
**tunggu part 9**

You Might Also Like

0 komentar

Tell me what do you want to tell :)