[Story and Review] Interstellar and Trend’s Cafe


Akhirnyaaa! *menjerit bahagia* *loncat-loncat kegirangan*. Seneng deh bisa nge-post sesuatu lagi di blog. Apalagi review. Ya di sini aku mau review tentang film dan tempat makan sekaligus. Kenapa? Kalau disatu-satu nanti lupa kapan nge-post lagi hehe, jadi sekaligusin aja deh sekarang. Jadi ceritanya malam minggu kemarin aku jalan sama Karei, setelah malam minggu sebelumnya cuma bisa kuliner. Itu pun ke tempat yang kurang nyaman sih menurut kami. Pas kesampean bisa seharian full ya seneng dong.


Jam setengah 5 kurang kami udah duduk nyaman di kursi sesuai nomor. Nunggu iklan-iklan cooming soon beberapa kali akhirnya tiba di film yang dinantikan.

Film ini bercerita tentang bumi yang sepertinya nggak layak lagi untuk ditempati. Karena setiap hari bertebaran debu. Bahkan berkali-kali ada badai debu menyerang, membuat lahan perkebunan jagung masyarakat di sana terancam gagal panen. Sebuah keluarga (Ayah—Cooper yang diperankan oleh McConaughey, anak perempuan—Murphy diperankan oleh Mackenzie Foy saat masih kecil dan Jessica Chastain saat sudah dewasa, anak laki-laki—lupa namanya dan si kakek yang aku juga lupa namanya), tinggal di pedesaan dan harus mengurusi perkebunan jagung tersebut.

Sampai tiba di suatu waktu, Cooper hendak mengantarkan anak-anaknya ke sekolah. Tapi di tengah perjalanan mereka melihat sebuah pesawat (yang bisa dikendalikan). Pesawat inilah yang akhirnya menjadi pengantar pertemuan Cooper dengan NASA.

Di sana, Cooper bertemu dengan Amelia Brand yang diperankan oleh Anne Hathaway, Professor Brand yang diperankan oleh Michael Caine, Doyle yang diperankan oleh Wes Bentley dan Romily yang diperankan oleh David Gyasi. Prof. Brand meminta Cooper—mantan pilot NASA—untuk memimpin perjalanan ke luar angkasa mencari galaksi lain melalui sebuah lubang cacing (worm hole) bersama ketiga rekannya dan berharap dapat menemukan dunia baru. Mereka berempat berusaha memecahkan tentang teori relativitas serta gravitasi yang menjadi dunia lima dimensi agar manusia dapat bertahan hidup di galaksi lain.

Permasalahan dimulai ketika Cooper akan meninggalkan rumah dan keluarganya—terutama Murph. Lalu permasalahan lain muncul ketika mereka sudah berada di luar angkasa. Cooper dan rekannya diutus untuk menggali tiga planet yang memiliki struktur sama dengan bumi. Namun Cooper merasa ragu karena teori relativitas akan ruang dan waktu, masing-masing planet memiliki perbedaan waktu yang sangat jauh dengan bumi—bertahun-tahun. Dia tidak mampu untuk kehilangan keluarganya hingga bertahun-tahun lamanya.

Nonton film ini sukses bikin emosi terkuras. Dari segi tegangnya, film ini bener-bener bikin tegang. Apalagi saat mereka menemukan planet pertama yang ternyata sama sekali nggak ada daratan. Terus begitu menemukan planet kedua yang ternyata... bikin tegang juga. Gemes juga ada sih hehe. Terus dari segi berdecak-kagumnya, entah kenapa film ini terlihat keren karena memadukan banyak ilmu fisika, termasuk ilmu Einstein. Sayangnya, aku agak lemot tentang film sci-fi gini, jadi cuma paham setengah-setengah. Dan dari segi dramanya, ini sukses bikin aku nangis! Tepat saat Cooper mau pergi meninggalkan Murph, itu sedih banget. Waktu mereka saling kirim kabar saat Cooper udah di luar angkasa juga menyedihkan. Kebayang dong ditinggal Ayah bertahun-tahun lamanya gimana? Dan twist di ending-nya bener-bener nggak ketebak! Keren.

Pokoknya kalau belum nonton film ini, aku merekomendasikan sekali deh. Aku kasih rating film ini 9 dari 10. Film karya Christopher Nolan ini menurutku bener-bener sukses karena waktu 169 menit itu nggak bikin bosan apalagi ngantuk.

**********

Nah setelah nonton, aku dan Karei lanjut cari makan nih. Tapi kami memilih buat cari makan di luar karena makan di foodcourt udah terlalu mainstream. Taunya pas keluar eh ujan. Dan makin lama ujannya makin deras. Jadi terpaksa kami meneduh dulu di minimarket yang udah tersebar di mana-mana itu loh, warna logonya ada biru-birunya. Cukup lama kami di sana, sampai setengah 9. Film udah berakhir sekitar setengah 8 kurang. Akhirnya karena takut kemaleman banget, kami memutuskan menembus hujan yang udah mulai gemericik syahdu.

Singkat cerita, kami udah tiba di parkiran. Loh, sepi? Begitu kami masuk, kami ditanya mau duduk di mana. Karena setahuku, kafe ini ada 3 lokasi area. Depan (area kebun), dalam (center), dan belakang (swimming pool). Dan yang di belakang itu di pinggir-pinggir kolam renang. Aku fix mau pilih tempat itu. Eh tapi sayangnya taunya area itu udah di-booking. Terpaksa deh kami duduk di area center tapi di sofa dan tempatnya agak eksklusif. Mana bener-bener sepi loh. Cuma ada beberapa pengunjung di area swimming pool itu... dan yang aku suka, tempatnya romantiiiiiiis abis! Beneran deh, datang sama pacar ke tempat ini cocok banget. Suasananya serba warna jingga kemerahan dan hijau, terkesan hangat dan romantis. Kurang lilin aja kayaknya hehe...

Setelah dikasih menu kami nggak langsung pesen sih. Menunya banyak banget, pusing jadinya. Aku buka-bukain menu sementara Karei sibuk nge-charge. Berkali-kali liatin menu, bingung.

Menu: Western (steak), Japanese (ramen), European (spaghetti & pasta) dan Asian 
Range harga: Untuk main course antara 20k – 50k. Yang 40k – 50k itu kebanyakannya steak
Sedangkan untuk beverage sekitar 10k – 25k kalau nggak salah inget. Untuk dessert below 20k

Akhirnya aku memilih spaghetti bolognaise (24.5k) karena sesuai keterangan di menu, spaghetti ini recommended. Minumnya karena aku suka banget milkshake, aku pilih strawberry milkshake (13.5k). Sedangkan Karei pilih menu nasi, hot plate spicy chicken with tofu—kalau gak salah inget, habis panjang banget namanya (28.5k kalau gak salah inget juga) dan hot chocolate (14.5k). Karena memang lagi sepi, jadi pelayanannya kebilang cepet. Pertama minumannya yang dateng.

Aku langsung menyesap strawberry milkshake-nya. Ummm.... enak! Nggak begitu dingin sih untungnya. Mungkin kokinya paham itu lagi ujan. Terus manisnya gak begitu manis juga. Pas deh pokoknya. Dan buih-buihnya nggak begitu banyak jadi kenyang sama minum asli, bukan sama buih. Kalau hot chocolate-nya aku gak nyoba. Habis lagi kepengin yang dingin-dingin sih^^ taraaamm! Makanan datang. Pertama ngeliat spaghetti-nya sih agak mengecewakan liat porsinya. Nggak begitu banyak buat ukuran perutku. Tapi pas dimakan ya..., lumayan lah. Agak enak dari spaghetti bolognaise buatan sendiri *yaiyalah*. Tapi ternyata begitu habis, kenyang juga. Malah ngabisin minumnya aku agak lama karena kekenyangan. Ehehe... *makanya jangan maruk Wi.*

Nomnomnom!

Terus aku coba menu yang Karei pesen. Entah kenapa pesanan dia berbau-bau anget semua. Hot plate. Hot chocolate juga. Aku cicip ayamnya sih, ya lumayan lembut. Ayamnya kayak dipotong-potong gitu agak bulat-tipis—sepertinya dikasih tepung dulu. Dan enak. Bumbunya juga enak, agak pedes dan ada satu bumbu yang menonjol. Kayaknya sering aku rasain tapi nggak tau namanya. Whatever lah ya... itu disajikan di atas hot plate. Jadi sensasi hot-nya makin nendang.

Terus makanannya habis kami ya males-malesan dulu lah. Apalagi tempatnya sofa, enak buat nyantai-nyantai :D tapi Karei dengan semangat menghabiskan sisa camilan yang dibeli di mini market tadi. Sedangkan aku aja masih ada sisa minum dikit lagi, kenyang... tapi dia maksa-maksa aku suruh ngemil lagi. Tuh kan pengen pacarnya gendut da L

Over all, aku kasih rating 8.3/10!
Service  : 8/10
Taste     : 8/10
Place     : 8.9/10

Someday aku mau coba ke sini lagi di lain suasana. Sore mungkin. Mau coba menu lainnya yang bikin penasaran juga. Dan buat kalian yang ke Bandung dan bingung mau ke mana, mungkin Trend’s Cafe ini bisa jadi salah satu alternatif kalian.

Trend’s Cafe, Jl. Pahlawan no 89
Twitter: @trends_cafe


With love,


You Might Also Like

21 komentar

  1. sebenernya aku gak mau BW ke sini. kan lagi pundung ceritanya. ._.
    pantesan waktu itu bikin update pathnya kehujanan. ini toh. :D

    jelang malam minggu bagus banget rekomendasi filmnya. sayang banget wi, di sini kagak ada bioskop. layar tancep aja gak ada, apalagi bioskop. :|

    Bandung, jauh di mata jauh di dompet. kapanlah bisa sampai ke sana. padahal pengen banget.
    kamu memang pecinta pink sejati ya, idol. sampe minumnya pun warna pink tuh.
    menu-menunya boleh juga, tapi kalau jomblo jangan saranin tempat ini deh wi, kan suasananya romantis, ntar jadi pada ngenes. :D

    kalau aku ke bandung (entah kapan) ajakin ke situ, aku traktir deh. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah pundung terus jelek ih:p

      Serius Kak? Wahaha yaudah tunggu donlotannya aja atau dvdnya. Eh pembajakan deng ya.

      Iya habis strawberry milkshake itu enak bingit kakaakk! Yuk sini lah aku temenin bener. Yang penting jangan cuma wacana ke Bandungnya loh ya. Ditunggu fans;)

      Delete
  2. aku mau filmnya donk kak, , kayaknya seru juga, ,

    wah kak ,, ngomong ngomong makanan, aku jadi kepengen juga, , :D soalnya di tempat aku gx ada, paling kfc aja, :( dan klo harus ke bandung jauh, , :(

    reviewnya keren kak. ,,di tunggu postingan selanjutnya, , ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya coba deh kamu nonton. Filmnya keren banget!

      Hihi iya aku lagi seneng ngomongin makanan kayaknya nih. Oh masa sih? Kamu tinggal di mana emang?

      Oke thanku^^

      Delete
  3. Kenapa disaat akhir bulan gini ada post kek gini. Hadeeehhh, jadi laper ni Mbk. :D

    Pengen makan, tapi indomie lagi. :D

    Tapi serius, tempatnya keren "Salah fokus"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kenapa ya? Kenapa coba?

      Iya paham kok anak kosan. Aku juga gitu Om, udah bresahabat sama Indomie, apalagi yang goreng.

      Delete
  4. Wiii, abis aku baca review tentang film, aku dari tadi nyariin judul film yang kamu bahas itu apa. Cooper atau apa gitu? kan aku penasaraan.
    Aku ragu kalo kamu bilang filmnya bikin kamu gemes. Itu filmnya atau Karei-nya yang gemes? wkwkwk

    Aku belum ke Cafe ituu. Aku gak gaul kayak kamu :(
    Ahh, seperti biasa kalo aku abis baca tulisan orang tentang review tempat makanan. Aku pasti search google. Dan weeeh, tempatnya recommended banget buat ngajakin mantan. Aku jadi ada kesempatan buat tenggelamin dia ke dalam kolam renang~

    Kapan kapan ah aku nonton filmnya terus makan ke Trend's Cafe ... sendiriaaaan.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh aku baru sadar kalo judul filmnya ada di judul cerita ini, aku gagal fokus -_-

      Delete
    2. Hahaha iya ih gak fokus gimana sih-_-. Itu aku yang ngegemesin. Puas?

      Iya sih anak Telkom gimana ya..., susah. Turut prihatin deh. Eh ide kamu kok bagus sih? Boleh dicoba tuh. Jangan lupa posting blog ya aku pengen baca!

      Hahahaha. Miris. Pray for Arie.

      Delete
  5. Keren dah reviewnya... salut bisa inget sama nama2 asli pemainnya haha
    Terakhir nonton di bioskop pas film marmut merah jambu.... sekarang udah gak pernah lg.... *sayang dompet :v

    emang dii Bandung banyak cafe yang bagus2...cuma males nyobain... alasannya sama *sayang dompet :v
    Ntar deh nyobain ke cafe itu... tp km yg trkatir :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu aku browsing Kak haha. Iya itu juga karena setelah sekian lama gak nonton sih. *sayang dompet*

      Ada juga yang lebih tua nraktir... Gimana sih :D

      Delete
  6. Sial, di Sumbawa kagak ada Bioskop. Berarti harus nunggu filmnya tayang di TV dolo..

    Harganya dompet friendly tuh, makanya porsinya juga rada-rada dikit. Tapi selama enak dan murah, itu udah cukup. Eh iya, aku belom pernah pergi ke Cafe manapun seumur hidup. #JLEEEEEB

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya udah gpp Dim, tunggu aja nanti nongol kali :D

      Eh masa sih? Hmm, ada saatnya kok nanti. Sebenernya kalo rasa ya gak beda jauh kalo kita bisa masak. Cuma enak tempat dan suasananya aja sih.

      Delete
  7. Eh, itu film judulnya apa ya Dwiwiwi? apa aku yang kelewatan bacanya?

    Ciyee yang makan berduaan, kau merobek-robek hatiku!! Recommended nih kafenya, buat yang deket-deket sono, aku mah jauh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu di judul postingan Om, Interstellar-___- ah gimana nih udah tua matanya merabun *oopsss

      Cie yang ngiri, jalan dong sama Tante sanaaaa. Abelnya sini aku yang urus. Hahaha

      Delete
  8. jadi penasaran sama filmnya. Kayaknya keren sains sains gitu.

    Kafenya lumayan kak, lumayan bikin hati teriris iris. untung dilampung gak ada kafe yang gituan. kafenya biasa aja hehe.
    Waktu aku kebandung juga diajakin temenku makan di kafe. eum apa ya namanya, udah lupa. suasananya romantis gitu juga. mana ada lilin lilinnya segala, romantis banget. cuma aja sayang kesananya sama temen cewek. bukan sama pacar hehe.

    btw, kayaknya aku udah lama gak bew bewe kesini

    ReplyDelete
  9. Cieee yang lagi jalan bareng Karei so sweett bangeet ^^

    Reviewnya keren... bikin penasaran ama filmnya apalgi kmu udah kasih rating 9/ 10 berarti gk bakalan nyesel klu nonton filmnya... cm sy emang gk pernah sih nonton film gt di bioskop hohoho termasuk jarang jg masuk kafe jd gk bisa koment banyak soal review makanannya :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi iyaaa Kak Zhieee aku udah lama nggak jalan sama dia soalnya:(

      Iya cepet nonton Kak, yakin deh gak bikin nyesel meskipun durasinya panjang. Gak papa Kak, makasih loh udah dibaca juga^^

      Delete
  10. Aku gagal, Dwi. Jauh sebelum INterstellar tayang aku udah nonton trailernya dan kayaknya bagus banget dan banyak yang merekomendasikan tapi sampai saat ini aku belum nonton... Hiks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sayang sekali Kak Tyar... Gimana sekarang? Belum nonton juga? Pokoknya kamu wajib nonton ini. Keren!

      Delete
  11. dari reviewnya kayanya seru nih, membahas tentang ruang dan waktu pokonya film yang berhubungan dengan gitu tuh keren, apalagi ratingnya dikasih 9... hmmm abis baca ini langsung nyari filmnya ah semoga bisa didownload hihi... soalnya kalo kebioskop kerasa banget jomblonya kalo sendirian :" wkwk...

    oke makanannya skip gue laper ngeliatnya :( haft...

    ReplyDelete

Tell me what do you want to tell :)