Untuk Kamu, Pemilik Hatinya
![]() |
http://www.artparasites.com |
Untuk kamu, pemilik hatinya.
Maaf karena aku datang secara tiba-tiba. Maaf karena kedatanganku mungkin menghancurkan semuanya. Maaf karena kehadiranku menggoyahkan perasaanmu padanya.
Untuk kamu, pemilik hatinya.
Tolong untuk kali ini saja, beri aku kesempatan untuk sekadar mengenalmu lebih jauh. Tolong beri aku kesempatan untuk menghabiskan satu hari saja bersamamu, tanpa kehadiran dia. Tolong jangan pertemukan aku dengan orang yang sudah berhasil membuatmu jatuh hati. Tolong untuk kali ini saja, biarkan rasa-rasa pertemanan dulu beralih jadi rasa-rasa ingin saling memiliki.
Untuk kamu, pemilik hatinya.
Bolehkah aku bertanya?
Bagaimana rasanya menghabiskan waktu bertahun-tahun dengan orang yang belum siap membawamu serius? Bagaimana kamu menjawab pertanyaan orang-orang, "Kapan nyusul?". Apakah kamu lelah menunggunya? Apakah kamu akan berpaling jika saja aku lebih siap mendahuluinya untuk mendatangi rumahmu?
Untuk kamu, pemilik hatinya.
Biarkan kali ini aku membuat sebuah pengakuan. Pengakuan yang sampai sekarang meninggalkan sisa penyesalan tak habis-habis.
Untuk kamu, pemilik hatinya.
Kupikir waktu bertahun-tahun mampu meluruhkan seluruh rasa biasa pada awalnya. Kupikir kehadirannya bisa menyadarkanku untuk--pada akhirnya--benar-benar melupakanmu. Kupikir dengan tidak adanya komunikasi antara kita, bisa membuatku tidak peduli lagi dengan kehidupan barumu saat ini.
Tapi ternyata tidak begitu.
Untuk kamu, pemilik hatinya.
Hubungan pertemanan kita hingga saat ini tidak berhasil menghilangkan rasa yang dulu pernah ada. Komunikasi kita yang masih biasa-biasa saja tetap membuat rasa ingin memilikimu bahkan terasa semakin kuat. Statusmu yang sudah tidak lagi sendiri seakan bukan rintangan bagiku untuk dilewati.
Untuk kamu, pemilik hatinya.
Sekali lagi kumohon, maafkan aku sudah mengacaukan segalanya. Kumohon maafkan aku sudah menjungkirbalikkan perasaanmu yang mulai goyah padanya. Untuk terakhir kalinya maafkan aku karena sekuat apa pun aku mencoba, kita tetap tidak akan bersatu.
Benteng yang memisahkan kita rasanya cukup tangguh untuk dilewati. Bukan tentang dia, pemilik hatimu. Bukan pula tentang restu.
Ini hanya tentang perbedaan keyakinan.
Sekali lagi, tolong maafkan aku, wahai kamu.
Semoga kamu bahagia selalu.
Salam rindu dari aku.
With love,
25 komentar
Huwaaaa... dalem bangeeet siih.
ReplyDeleteTerlibat cinta yang tak semestinya itu memang rasanya subhanallah ya..
Tulisannya keren.. aku terenyuh :*
Makasih udah mau mampir dan baca ya:))
DeleteHaha untungnya cuma tulisan...
Huwaaaaaa. Mau kasih saran supaya jangan dilanjutin tapi kok nggak tega tapi gimana yaa. :"(
ReplyDeleteEmang nggak dilanjutin kok...
DeleteIya deh dwiiii mah. Kalo udah nulis kayak ginian emang udah juara.
ReplyDeleteKeren wi tulisannya mah. Ngena beut.
Itu jadi pada akhirnya di jelasin kalo mereka itu beda keyakinan. hmmm...
Untuk kamu pemilik hatinya~~~~~~
Ngerasa ya Ri?
DeleteUdah telak deh kayaknya kalo sampe beda keyakinan mah.
Duhhh kok nyesss gini mbak wi. Jadi baper ihhh :(
ReplyDeleteKalo beda keyakinan itu emag susah ya mbak, enak daru awal gak usah aja sekalian. Daripada udah terlanjur. Yah tapi namanya juga cinta, kita gak bisa milih ke orang mana atau siapa jatuh cinta. Tapi jodoh juga... Ah misteri
Betul, mending nggak usah dimulai daripada akhirnya menyakitkan. Aseeekkk~
Deleteaaaaakkkkkk bikin gue baper, gue pengen macarin emak emak pejabat kan jadinya :')
ReplyDeletelanjutt terua ceritanya kakak, aku menunggu cerita kita berdua :)
Cukup sampai di sini~
DeleteWi, Gue baca ini sambil dengerin Lagu Kekasih Gelapku - Ungu. Entah nyambung atau nggak. Tapi, gue bener-bener jadi makin ngerasain gimana pedihnya cinta beda agama itu.
ReplyDeleteGue sempet sih, pernah deket sama seseorang. Tapi, ya gitu. Baru mulai gue udah nyerah. Takut malah menyakiti. Akhirnya gue pun menjauh perlahan. Pedih memang, tapi akan lebih pedih kalo gue gak mengakhiri.
Nyess wi... *Tisyu mana ....???*
Padahal lagu yang itu bukan tentang beda agama ya Om :(
DeleteIya bagus Om, kalo beda keyakinan, mending dari awal udah saling pergi dan menjauh.
Tuhan memang satu, kita yang tak sama, haruskah kita lantas pisah hanya gara-gara suka makan beng-beng, hahhahahaa
ReplyDeleteJadi inget iklan
Memang banyak nih fenomena begini, untung aku belum pernah mengalaminya, amit2 deh
Dwi emang jago bikin kata-kata, saluuut
Amit-amit juga ya Kak, jangan sampai.
DeleteAku nggak jago bikin kata, tapi jagonya merangkai kata. Cieeee~
Twistnya bagus lagii :))
ReplyDeleteAku kira si penulis ini jadi pihak yang antagonis karena mau ngerebut dia. Ternyataaa, berbeda keyakinan. Kalau di posisi penulis suratnya aku bingung juga sih. Apalagi di posisi dia-nya.
kereeen
Thank you Kuh!
DeleteSeru emang bikin cerita yang dapet twist di endingnya!
Beda keyakinan ya? Hmm...
ReplyDeleteGue kok mau bilang jangan dilanjutkan tapi gak tega gini ya.. nyes gitu bacanya.
Tapi.. klo ini emang kenyataan ada baiknya diselesaikan. Posisinya ini hal yang paling mendasar dalam sebuah hubungan. Keyakinan! Menurut gue si. Semua kembali padamu dan apa kata hati kecilmu. :)
Ini cuma cerita kok, jangan terlalu dibaperin~
DeleteBenteng yang memisahkan kita rasanya cukup tangguh untuk dilewati. Karena benteng itu mengajarkan jangan pernah egois dan salah dalam memiliki.
ReplyDeletehal yang paling pedih, adalah ketika waktu yang sudah bertahun2 pun gagal membunuh rasa yang ingin kita bunuh. seriously. apa yang tidak bisa bersatu, mungkin memang sudah sepantasnya untuk tidak dipaksakan bersatu.
ReplyDeleteBelajarlah mengikhlaskan~
DeleteKak dwi, kok pas banget sih ini puisinya. Pas banget sama aku yang lagi terombang ambing perasaannya ke dia karena ada dia #halah, yagitu lah.
ReplyDeleteBisa aja ada yang kenyataan seperti di puisi itu, yang bisa mendam perasaan sama orang yang udah ada orang lain *ini gimana dah kalimatnya*. Yang pasti sedih banget jadi si "aku".
Tapi itu endingnya bingung kak. Dari awal sampe pertengahan aku mikirnya si "aku" ini sangat ingin memiliki si "kamu", nyatanya sampe muncul di saat "kamu" ada yang punya kan? Eh tau tau bilang "tidak akan bisa bersatu", karepmu iku opoooooooo? hahahaaaaa dan #boom beda keyakinan :(
beda keyakinan, ini real banget sama aku. Tapi tetap berjalan aja sampe sekarang. Ntah lah *lah malah curhat* hahaha.
Kereeeeen ngets la kak.
Kamu kenapa, Cecilll? Lama nggak denger kabar kamu juga nih.
DeleteIya betul, dia awalnya terlihat jahat karena diem-diem ngerebut. Tapi endingnya tetep nggak bisa bersatu juga. Hidup kadang seperih itu. Kamu bahkan ngalamin sendiri ya...
Sabar Cil :)))
hai dwi udah lama ini gak mampir hahahahha...
ReplyDeleteberapa kali tulisan hai kamu pemilik hatinya muncul ? hehehhe
tulisanmu memang seakan-akan kamu yang ngalamin wi, pantas banget jika nulis novel genre persedih an :D hahhaha gampang baper
Oi Bang Latippp!
DeleteBoleh diitung sendiri haha.
Iyaaa baperan abis. Padahal nggak mengalami sih.
Tell me what do you want to tell :)